Jakarta, CNN Indonesia —
Belawan New Container Terminal (BNCT) resmi beroperasi pada Jumat (12/1). Operasional BNCT perdana ini ditandai dengan kegiatan bongkar muat kapal peti kemas perdana oleh MV Integra Voyage milik perusahaan pelayaran Orient Overseas Container Line (OOCL).
MV Integra Voyage milik perusahaan pelayaran Orient Overseas Container Line (OOCL) itu bersandar di Terminal B BNCT. Kapal tersebut sebelumnya berlayar dari Singapura menuju Belawan dan selanjutnya akan melanjutkan perjalanan menuju Port Klang, Malaysia.
Direktur BNCT Hanny Uktolseya mengatakan, dalam kegiatan operasional perdana tersebut, BNCT berhasil melakukan bongkar muat sebanyak kurang lebih 1.000 TEUs.
“Target kami kecepatan bongkar muat kurang lebih 40 box per jam sehingga kegiatan perdana ini dapat kami selesaikan dalam waktu 25 jam,” kata Hanny, dalam keterangan tertulisnya hari ini.
Hanny menjelaskan, untuk melayani MV Integra Voyage, BNCT menyiapkan 3 unit quay container crane/QCC (alat untuk bongkar muat peti kemas di dermaga), 6 unit rubber tyred gantry crane/RTG (alat bongkar muat peti kemas di lapangan penumpukan), dan 12 unit truk untuk kegiatan haulage (pengangkutan peti kemas dari dermaga ke lapangan penumpukan atau sebaliknya).
Hanny meneragnakn, setelah operasional perdana ini, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk mempersiapkan pelayanan berikutnya. Hanny menyebut kegiatan bongkar muat peti kemas berikutnya akan dilakukan pada Sabtu (13/1).
Meski begitu, Hanny berharap ke depannya, BNCT mampu mendatangkan kapal dan muatan lebih banyak secara berkesinambungan.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan pelayanan dari sisi operasional, safety, sistem informasi, kapasitas pekerja (SDM), hingga administrasi agar pelayanan ke depan semakin baik,” lanjutnya.
Sementara itu Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi berharap keberadaan BNCT dapat meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia di perairan Selat Malaka. Menurutnya, sebagai perusahaan hasil kolaborasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) grup dengan INA-DP World, BNCT dapat mengadaptasi budaya kerja dan sistem operasi yang telah dijalankan DP World di berbagai negara.
“Keberadaan mitra DP World juga diharapkan mampu mendatangkan kapal dan muatan lebih banyak karena mereka memiliki jaringan pelabuhan global di berbagai negara. Dengan demikian volume ekspor-impor Indonesia juga akan meningkat,” jelas Siswanto.
Sebelumnya, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan BNCT akan memainkan peran dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Khususnya di wilayah Sumatera bagian utara yang sedang berkembang, serta menguatkan posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri logistik global.
“BNCT dapat mengambil peran utama menjadi fasilitator perdagangan kelas dunia melalui konektivitas strategis, ekosistem pelabuhan terintegrasi dan operasi modern termasuk pengembangan bisnis melalui peti kemas,” tuturnya.
“Realisasi kerja sama Investasi dan Pengoperasian Belawan merupakan salah satu bentuk perwujudan dari roadmap perusahaan tahun 2023 yaitu Ekspansi Bisnis dan Strategic Partnership,” ujar Arif.
(ory)